IMG_3475KKLATEN – Untuk meningkatkan kemampuan anggota, Search and Rescue (SAR) Klaten menggelar pendidikan lanjut (Dikjut) dan latihan gabungan (Latgab) Water Rescue, di Umbul Ponggok Polanharjo. Acara itu yang berlangsung dari Rabu-Jumat (2-4/9/2015).

Ketua panitia Dikjut dan Latgab 2015, Muhammad Iswanto menyatakan tujuan dari acara tersebut adalah meningkatkan kapasitas dari para SAR Klaten. Menurutnya, kegiatan dimulai pada Rabu sore dengan materi ruang.

“Setelahnya pada hari Kamis hingga Jumat menrupakan tahapan praktik, di Umbul Ponggok,” tuturnya, Jumat (4/9/2015).

Ia menambahkan, pada kegiatan tersebut diikuti oleh 17 personel, dari peserta tersebut, ada lima anggota baru, dan beberapa diantaranya merupakan potensi SAR yang ada di masyarakat, seperti Potensi sungai pusur dan Potensi dari umbul ponggok. Selain itu, turut serta SAR Boyolali, dalam kegiatan itu. Sedangkann materi yang diajarkan diantaranya materi penyelamatan koraban laka air, penyelaman dasar, hingga teknik menyelam (diving).

Sementara itu, koordinator Sumber Daya Manusia (SDM) SAR Klaten Agus Santoso mengatakan, latian ini juga diikuti oleh personel yang telah lama. Hal itu bertujuan, menyegarkan kemampuan dan refleksi dari rescuer.

“Kita juga menyertakan para anggota lama, tujuannya agar melatih kembali kemampuan para anggota, agar siap bertugas setiap saat,” jelas Agus.

Saat ini, SAR Klaten memiliki 12 penyelam bersertifikat dan memunyai lima set alat penyelaman. Dengan kegiatan tersebut, dirinya mengharapkan, agar muncul penerus yang mampu meneruskan para anggota lama.

“Jadi nanti anggota SAR baru (magang), akan dilatih, dan diikutkan dalam pelatihan bersertifikat dari badan resmi. Sementara yang sudah bersertifikat akan ditingkatkan lagi level kemampuannya,” tambahnya.

Sementara itu, Komandan SAR Klaten Panduwirabangsa mengatakan, selain peningkatan kapasitas kegiatan tersebut berupaya menyiapkan anggota akan operasi penyelamatan. Menurutnya, potensi kecelakaan dalam air, di kabupaten bersinar cukup tinggi. Hal itu karena wilayah ini memiliki alur sungai yang banyak, selain itu obyek wisata air cukup beragam.

“Selain ancaman gempa, dan erupsi merapi, Klaten pun rawan dengan laka air. Hal itu dapat dilihat dari indikasi-indikasi tersebut. Makannya kami mempersiapkan para personel untuk menghadapi berbagai kerawanan itu,” urainya.

Pandu menambahkan, pelatihan tersebut merupakan upaya mitigasi (penanganan bencana) air, selain pelatihan penanganan bencana gempa, maupun erupsi yang telah kerapkali digelar. (PDG)